Friday 12 December 2008

PENCATU DAYA (ADAPTOR) DENGAN REGULATOR

BAB 2-K2

A. PENCATU DAYA DENGAN REGULATOR

Telah dijelaskan pada Bab 1 bahwa pada beberapa catu daya yang terdiri dari trafo, penyearah, dan penyaring ternyata memiliki daya kerja kurang baik.

Untuk itu, agar diperoleh tegangan keluaran DC yang lebih konstan terhadap perubahan beban atau tegangan masukan AC, digunakan penstabil atau regulator. Regulator ini berfungsi untuk mengatur kestabilan arus. Rangkaian regulator tersebut dipasang antara keluaran tegangan dan beban.

Fungsi masing-masing blok dan komponen pada tiap bloknya:

  1. Penurun Tegangan berfungsi menurunkan tegangan 110V/220V menjadi tegangan yang diinginkan. Komponennya berupa trafo step down AC yang berfungsi untuk menurunkan tegangan , misalnya tegangan PLN 110V AC diubah menjadi 6V AC.
  2. Penyearah arus (rectifier) berfungsi menyearahkan arus AC menjadi DC. Komponennya berupa dioda silikon. Dioda berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC. Tegangan 6V AC diubah menjadi 6V DC.
  3. Filter (penyaring) berfungsi meratakan arus DC yang masih berdenyut agar menjadi rata. Filter terdiri dari komponen kapasitor elektrolit dan resistor. Kapasitor elektrolit berfungsi utuk melewatkan arus Ac ke ground, sedangkan resistor berfungsi menahan agar arus AC jangan sampai lewat.
  4. Pada beberapa catu daya yang terdiri dari sebuah transformator, penyearah, dan penyaring ternyata memiliki daya kerja yang kurang baik. Biasanya, regulasi tegangan yang kurang baik, tegangan keluaran bervariasi dengan berubahnya tegangan input AC.Untuk itu, agar diperoleh tegangan output DC yang lebih konstan terhadap perubahan tegangan input AC, maka digunakan rangkaian stabilisator atau pemantap tegangan. Rangkaian stabilisator dipasang antara keluaran rangkaian penyearah dan beban.

Penstabil(stabilisator/regulator) tegangan berfungsi agar tegangan searah yang dihasilkan benar-benar mantap/stabil) dengan harga tetap, misalnya 9 Volt DC.

Sebagai penstabil tegangan ini digunakan transistor, biasanya juga menggunakan diode zener. Kedua komponen ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan output DC dan mengatur kestabilan arus DC.

Dewasa ini, regulator tegangan lengkap tersedia dalam rangkaian Integrated Circuit/IC yang murah. Pencatu daya yang dibuat dari regulator tegangan dapat dibuat dengan mudah, dapat di atur , dan dapat terhindar dari hubung singkat.

  1. Regulator Dioda Zener

Dioda zener merupakan tipe khusus dari dioda sambungan silicon yang sering digunakan sebagai pengatur atau penstabil tegangan.

Keistimewaan dari dioda zener adalah:

a. Tegangan dapat ditetapkan, misalnya 4V, 5V, 6V, atau 9V

b. Besar tegangan tidak tergantung dar tegangan input

  1. Regulator IC

Regulator tegangan dalam bentuk rangkaian terpadu(IC) terdapat dalam beberapa harga tegangan. IC jenis ini memiliki 3 terminal, yaitu : input/masukan, output/keluaran dan bumi/tanah/ground.


  1. Regulator Transistor

Regulator tegangan dalam bentuk transistor terdapat dalam beberapa tipe yang berbeda. Transistor ini memiliki 3 terminal, yaitu : emitor, basis, dan kolektor.

B. PEMBUATAN SKEMA RANGKAIAN CATU DAYA DENGAN REGULATOR

Catu daya yang akan dirakit dalam bab ini adalah sumber daya yang mengubah arus AC menjadi arus DC.

1. Pembuatan Catu Daya /Adaptor dengan Dioda Zener

Rangkaian regulator sederhana biasanya hanya terdiri dari resistor R, yang terpasang seri dengan tegangan masukan dan sebuah dioda zener yang terhubung secara pararel dengan beban.

2. Pembuatan Catu Daya /Adaptor dengan IC

Komponen utama pada rangkaian ini adalah IC regulator tipe LM 7812 dan tipe LM 7912. IC LM 7812, artinya IC ini memiliki harga stabil pada tegangan 12 volt. Dan demikian pula dengan IC LM 7912, artinya memiliki kestabilan pad harga 12 volt. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini!

No comments: